You are currently viewing Cendrawasih Kaisar

Cendrawasih Kaisar

Indonesia dikenal sebagai negara yang kaya akan budaya dan sumber alamnya. Terdiri dari beberapa kepulauan, Indonesia memiliki bentang alam yang membuat setiap suku dan penghuni lainnya memiliki ciri khas yang berbeda, baik secara budaya ataupun sumber alam di sekitarnya. Menariknya, sumber daya alam yang melimpah di Indonesia juga membuat negara kita memiliki hutan hujan tropis yang menjadi paru paru dunia. Tak hanya itu saja, hutan tersebut juga menjadi tempat hidup atau habitat beberapa hewan eksotis yang hanya ada di Indonesia. Salah satu hewan tersebut adalah burung cendrawasih. Burung asli dari papua ini memiliki beberapa jenis yang cukup populer di kalangan pecinta fauna. Salah satu jenis paling populer adalah cendrawasih kaisar yang memiliki ukuran sedang.

Burung cendrawasih kaisar memiliki nama ilmiah Paradisaea Guilielmi yang memiliki panjang sekitar 30 cm saja. Burung ini memiliki warna coklat kekuningan dengan paruh berwarna biru keabu-abuan. Sedangkan bagian kaki memiliki corak keunguan. Lalu pada bagian iris mata memiliki warna merah kecoklatan. Kombinasi warna tersebut membuat burung cendrawasih kaisar terlihat unik, apalagi pada burung dewasa dimana semua warnanya sudah keluar. Sedangkan pada burung muda biasanya warnanya tidak terlalu mencolok karena belum melakukan mutasi warna. Sedangkan pada burung cendrawasih kaisar betina, selain memiliki ukuran yang lebih kecil juga memiliki bulu tanpa banyak hiasan warna. Jika dibandingkan, burung jantan memiliki warna yang lebih bervariasi dan menarik perhatia.

Habitat cendrawasih kaisar berada di hutan yang ada di daerah bawah pegunungan dan bukit-bukit. Burung ini hidup di daerah rendah dan tidak suka daerah yang terlalu tinggi. Makanan favoritnya hampir sama dengan beberapa jenis burung cendrawasih yang lain, yakni berbagai jenis serangga dan juga buah-buahan. Jika diurut ke belakang, burung cendrawasih kaisar ditemukan oleh Carl Hunstein yang melakukan ekspedisi ke pulau Irian pada awal tahun 1884. Sebagai penghormatan kepada kaisar Jerman, Frederick William Albert Victor, Carl pun memberikan nama ilmiah pada burung cendrawasih kaisar.