Menangis adalah hal yang wajar bagi bayi. Tapi terkadang tangisan yang terus menerus dan susah dihentikan membuat orang tua panik serta khawatir. Kondisi ini sering disebut dengan kolik. Agar dapat mengindari efek lebih buruk, kita perlu mengetahui apa saja gejala kolik pada bayi
Kenali Gejala Kolik Pada Bayi
Bayi yang terus rewel menangis tanpa henti sering disebut dengan kolik. Memang hal ini sangat mengkhawatirkan. Akan tetapi jangan salah ya karena itu bukanlah tanda penyakit yang serius dan umumnya akan pulih dengan sendirinya. Meskipun begitu, ada beberapa gejala kolik pada bayi yang perlu diketahui sebagai berikut ini, yaitu:
- Frekuensi tangisan yang lebih sering
Dari berbagai penelitian, bayi rata-rata hanya menangis 2 jam per harinya. Namun pada gejala kolik, frekuensi tangisan bisa lebih dari 3 jam sehari. Biasanya dalam 2 waktu yang berbeda misalkan pagi dan malam atau sore dan siang.
Selain frekuensi harian, kolik juga dapat berlangsung dalam mingguan. Bayi yang terindikasi mengalami kolik dapat menangis lebih dari 3 kali dalam seminggu atau dalam beberapa kasus malah bisa lebih dari 3 minggu.
- Perilaku Fisik
Gejala kolik pada bayi lainnya bisa diketahui dari perilaku fisik. Contohnya adalah kaki bayi yang sering terangkat sampai ke atas perut. Ini juga dibarengi dengan kondisi tangannya yang ikut mengepal.
Tanda lain yang dapat dilihat adalah kondisi wajah bayi yang berwarna kemerahan. Namun sekali lagi, meskipun muncul beberapa tanda-tanda tersebut sebaiknya tidak perlu khawatir karena kolik akan pulih seiring dengan bertambahnya waktu.
Cara Mencegah Kolik pada Bayi
Secara singkat belum dapat diketahui secara jelas apa penyebab kolik. Akan tetapi Anda perlu tahu mengenai bagaimana cara mengatasi kolik, yaitu :
- Mempehatikan pola makan pada di kecil
Meski masih belum diketahui dengan jelas apa penyebab kolik tetapi salah satu kemungkinannya adalah karena alergi. Karena itulah Anda dapat menyiasati dengan perubahan pola makan. Tujuannya menghindari makanan penyebab alergi entah pada bayi atau pada si ibu yang menyusui.
Beberapa makanan yang disinyalir dapat menyebabkan alergi pada ibu menyusui di antaranya : makanan laut, kacang-kacangan, telur susu sapi hingga yoghurt. Jenis-jenis makanan tersebut sebaiknya dihindari sehingga bisa digunakan untuk meminimalisir kemungkinan alergi yang dapat memicu kolik pada si kecil.
- Mengelola ASI dengan baik
Terlalu banyak atau berlebihan menyusui bisa menyebabkan perut bayi kembung dan tidak nyaman. Sensasi tersebut bisa mengakibatkan bayi mengalami kolik. Maka sebaiknya lakukan pembatasan. Jangan terlalu berlebihan dalam menyusui si kecil supaya si kecil tidak merasa kekenyangan.
Bayi dapat disusui saat sebelum lapar. Hal ini dipercaya dapat mencegah terjadinya kolik. Selain itu, kembali perhatikan pola diet makanan supaya bayi tidak merasa kembung sehingga meminimalkan dampak terjadinya kolik.
- Mencari posisi yang nyaman
Bayi yang merasa tidak nyaman cenderung membuatnya menjadi rewel lalu berujung pada kolik. Baringkan serta posisikan bayi senyamanan mungkin agar terasa menenangkan sehingga aman dari gangguan kolik.
Kolik menjadi salah satu masalah pada bayi yang tidak perlu di khawatirkan ya. Jadi tetaplah tenang ketika menghadapi si kecil yang baru terserang kolik.
Setelah mengetahui beberapa gejala kolik sekaligus penanganannya, Anda seharusnya tidak lagi perlu merasa khawatir. Hal ini karena dengan menerapkan pola makan sehat bagi ibu menyusui serta tepat dalam pemberian ASI-nya, Diharapkan akan mampu mencegah bayi mengalami kondisi kolik.