Peninggalan Kerajaan Kutai – Prasasti, Arca, sampai Singgahsana

Kerajaan yang dulu pernah ada di Indonesia salah satunya adalah Kerajaan Kutai. Kerajaan yang terletak di pinggir Sungai Mahakan ini menyimpan begitu banyak sejarah yang menarik untuk kita bahas. Salah satunya adalah peninggalan Kerajaan Kutai.

Ada banyak peninggalan yang bisa kita temukan sampai saat ini. Mulai dari merian, keramik kuno, kalung, arca, kelambu, keris, prasasti, dan peninggalan lainnya. Semua itu masih bisa dilihat di beberapa tenpat.

Meriam Sultan Kutai

Biasanya, meriam digunakan untuk pertempuran dan berfungsi sebagai senjata. Di Kerajaan Kutai juga begitu, dan sampai saat ini, masih ada empat meriam yang bisa kita lihat bentuknya, Meriam Sri Gunung, Meriam Gentar Bumi, Meriam Aji Entong, Meriam Sapu Jagat.

Meriam-meriam ini masih dirawat agar peninggalan Kerajaan Kutai tidak hilang dimakan zaman. Dan, meriam ini akan menjadi saksi bisu bahwa Kerajaan Kutai pernah ada di Bumi Indonesia.

Keramik Kuno Tiongkok

Seperti yang dilansir https://masfikr.com/, zaman dahulu, ada kersajasam dagang antara Kerajaan Kutai dan Kekaisaran China. Bukti dari perdagangan yang terjadi adalah peninggalan berupa keramik kuno.

Di kawasan Danu Lipan, ditemukan sampai ratusan keramik China kuno. Kemudian keramik-keramik tersebut dibawa ke Museum Mulawarman Tenggarong untuk disimpan dan dirawat dengan baik.

Prasasti Yupa

Prasasti Yupa merupakan pilar besar yang memiliki 7 patung. Prasasti ini juga termasuk peninggalan Kerajaan Kutai tertua dan bukti adanya kerajaan Hindu di Kalimantan.

Pilar batu ini sulu berfungsi untuk mengikat persembahan berupa manusia ataupun hewan untuk para dewa. Di sekitar pilar batu, terdapat ukiran dalam huruf Sansekerta atau Pallawa.

Sayangnya, ketujuh tiang batu ini tidak ada satupun yang bertuliskan tanggal pembuatannya. Jadi, sampai sekarang masih belum diketahui kapan pilar-pilar batu ini dibuat.

Selain berfungsi untuk mengikat persembahan, prasasti ini berisi tulisan tentang kisah kehidupan politik saat itu. Salah satu kisahnya adalah perjalanan Raja Kudungga, raja pertama Kutai. Raja Kudungga memiliki seorang putra bernama Asmawarman dan punya 3 anak yang disebut sebagai tiga api suci.

Ketopong Sultan

Ada mahkota emas yang berhiaskan permata dengan berat hampir 2 kg di tahun 1890. Penemuan ini dikenal dengan Ketopong Sultan.

Konon, benda yang ditemukan ini dulu dikenakan oleh Sultan Aji Muhammad Sulaiman pada tahun 1845-1899. Selain itu, mahkota ini juga pernah dipakai oleh Sultan Kutai Kartanegara.

Sekarang, Ketopong Sultan yang asli disimpan di Museum Nasional Jakarta. Sedangkan di Museum Mulawarman hanyalah replika dari yang asli.

Mahkota ini memiliki ciri-ciri, pada bagian belakangnya ada hiasan anting berbentuk elang. Ada juga ornamen, burung, bunga, dan rusa. Untuk bagian depannya, ada motif spiral dan kombinasi sulur-sulur.

Kalung Uncal

Menurut sejarah, Kalung Uncal berasal dari India dengan nama Unchele. Kalung Peninggalan Kerajaan Kutai ini punya bobot 170 gram dan terbuat dari emas. Pada kalung ini terdapat hiasan liontin yang bergambar relief cerita Ramayana.

Kalung ini digunakan untuk menentukan sah atau tidaknya pelantikan raja. Karena, Kalung Uncal digunakan sebagai aksesoris Kerajaan Kutai Martadipura dan juga dikenakan oleh Sultan Kutai Kartanegara setelah bisa mengalahkan Kutai Martadipura.

Peninggalan ini, dulu digunakan raja saat diadakan penobatan dan pernikahan. Kalung ini juga tidak boleh dikenakan oleh siapapun kecuali sang raja atau sultan.

Dari beberapa peninggalan Kerajaan Kutai di atas, kamu pernah melihat yang mana?

 

Scroll to Top