Penyakit diabetes merupakan penyakit yang cukup banyak diderita oleh jutaan masyarakat Indonesia maupun dunia. Salah satu risiko dari diabetes adalah komplikasi yang bisa menyebabkan penderitanya rentan mengalami luka diabetes. Diabetes telah menjadi salah satu masalah serius di dunia termasuk juga di Indonesia. Tanggal 14 November dipilih menjadi Hari Diabetes Sedunia. Pada tahun 2017 acara tersebut memiliki tema: ‘Kaum Wanita dan Diabetes’. Tema ini memiliki tujuan untuk memberikan kemudahan akses pengobatan, edukasi, teknologi dan informasi yang bisa dijangkau semua kaum wanita yang berisiko diabetes atau para penderitanya.
Hingga saat ini terdapat 199 juta wanita di dunia yang mengalami diabetes, dan angka ini diperkirakan akan meningkat hingga 313 juta pada tahun 2040. Diabetes saat ini menempati peringkat 9 dunia sebagai penyebab kematian wanita dan setiap tahun menyebabkan 2,1 juta angka kematian pada kaum wanita.
Ada banyak hal yang menjadi faktor penyebab penyakit diabetes, di antaranya adalah nutrisi seperti menu makan tidak sehat, gaya hidup tidak aktif, rokok, dan minuman beralkohol. Sebenarnya ada cara mudah mencegah diabetetes, mulai dari mengontrol berat badan, kebiaasaan aktif bergerak dan olahraga, makanan sehat (buah-buahan dan sayuran), tidak merokok dan banyak minum air putih.
Jumlah Penderita Diabetes di Indonesia
Data yang dimiliki International Diabates Federation (IDF) menyatakan, bahwa jumlah penyandang diabetes di Indonesia diperkirakan sebanyak 10 juta orang. Prevalensi diabetes di Indonesia cenderung meningkat, yakni dari 5,7% tahun 2007, menjadi 6,9% pada tahun 2013.
Indonesia saat ini menempati urutan keempat dunia dengan prevalensi diabetes tertinggi di dunia setelah India, China, dan Amerika Serikat. Data WHO memperkirakan jumlah penderita diabetes melitus (DM) tipe 2 yang ada di Indonesia akan meningkat signifikan hingga 21,3 juta jiwa pada tahun 2030 mendatang.
Penyakit diabetes melitus dibagi menjadi 2 tipe yakni tipe 1 dan tipe 2. Tipe 1 disebut juga insulin dependent atau juvenile/childhood-onset diabetes. Tipe tersebut bisa terjadi akibat kurangnya produksi insulin. Untuk diabetes tipe 2, disebut juga dengan non-insulin-dependent atau adult-onset diabetes, hal itu disebabkan karena penggunaan insulin yang kurang efektif oleh tubuh.
Penyebab Munculnya Luka Diabetes dan Beragam Penyakit Lain Akibat Diabetes
Diabetes adalah salah satu penyakit yang menjadi ‘induk’ dari beragam penyakit. Diabetes bisa menyebabkan komplikasi penyakit seperti penyakit jantung, ginjal, mata, stroke, saraf, serta munculnya banyak luka di berbagai area.
Luka yang dialami penderita diabetes salah satunya paling banyak terdapat di bagian kaki. Biasanya penderita diabetes akan mengalami juga mati rasa pada saraf kaki (baal). Tanpa disadari penderita diabetes kerap mengalami luka pada bagian kaki. Penyebabnya ada banyak faktor, hal ini karena pada diabetisi memiliki kandungan kadar gula darah yang tinggi. Tinggi gula darah tersebut perlahan akan menjadi kronis dan dapat merusak saraf tubuh, khususnya pada bagian saraf tepi.
Pada penderita diabetes akan merasakan mati rasa (baal), sering merasa kesemutan, atau nyeri. Dan tidak hanya itu, gangguan saraf tersebut menyebabkan pasien diabetes mudah mengalami luka. Hampir sebanyak 60 pasien diabetes mengalami komplikasi saraf. Memang tidak mematikan tetapi akan mengganggu diabetesi. Penderita diabetes tidak sadar ketika berjalan dan membentur batu, atau terkena luka yang lainnya. Sebab gangguan saraf ini membuat kakinya tidak bisa merasakan. Padahal bagi penderita diabetes luka akan sulit sembuh. Bahkan terkadang bisa menjadi semakin parah dan bahkan dapat diamputasi.
Gangguan saraf tidak hanya menyebabkan baal atau mati rasa saja, tetapi juga dapat menyebabkan hipotensi (darah rendah), disfungsi ereksi, hingga gangguan percernaan. Gangguan saraf tersebut menjadikan penderita diabetes sering mengompol dan tidak bisa mengontrol untuk buang air besar.
Komplikasi diabetes itu bisa menyerang ke hampir seluruh organ tubuh, mulai dari pembuluh darah sampai pada kesehatan mental. Akibat yang paling berbahaya ialah komplikasi sakit jantung dan stroke akibat aterosklerosis (radang pembuluh darah).
Tips Merawat Luka Diabetes
Jika Anda menderita diabetes atau mempunyai anggota keluarga yang menderita diabetes, maka ada beberapa hal yang perlu Anda perhatikan:
- Bersihkan luka bila ada luka, supaya tidak terinfeksi, segera basuh luka dengan air bersih yang mengalir. Anda juga bisa mengoleskan salep antibiotik khusus luka kemudian tutup dengan kain kasa atau perban steril.
- Ganti perban secara teratur dan periksa luka secara berkala, upayakan untuk membersikan luka dengan air dan sabun setiap hari. Kemudian kembali oleskan salep antibiotik dan tutup dengan kasa atau perban.
- Menjaga gula darah tetap ideal, level gula darah yang tinggi akan menyulitkan proses penyembuhan luka. Selain itu juga bisa memparah komplikasi.
- Periksa ke dokter, jika mendapati luka semakin parah seperti bengkak, bernanah, dan pasien demam segeralah ke dokter.
Selain dengan melakukan tips di atas, Anda juga bisa menggunakan jam dr Laser yang berguna untuk menjaga kondisi penderita diabetes. Dengan harga dr Laser yang bisa Anda dapatkan di kisaran harga empat hingga delapan juta rupiah, Anda bisa memperoleh manfaat yang begitu besar.