Surah At-Takatsur terdiri dari 8 ayat. Surah ini tergolong dalam surat Makiyah, dan diturunkan setelah surah Al-Kautsar. Surah tersebut memiliki nama yang dikarenakan memiliki arti bermegah-megahan. Surat tersebut diambil dari perkataan pada ayat pertama surat ini.

Table of Contents

Asbabun Nuzul dan Terjemahan

Surat tersebut pad ayat 1-2 turun berkenaan dengan dua kabilan Ansar, yakni Bani Haritsah dan Banil Harits. Keduanya saling menyombongkan diri dengan kekayaan serta keturunannya. Mereka saling bertanya :

“Apakah kalian memiliki jagoan segagah dan secekatan si anu?”

Keduannya sama-sama saling menyombongkan diri dengan kedudukan, termasuk dengan kekayaan orang-orang yang masih hidup. Bahkan mereka juga saling mengajak pergi ke kuburan dalam menyombongkan golonannya yang sudah gugur denga mengatakan kuburannya.

Kemudian turunlah ayat ini sebagai teguran kepada orang-orang yang masih hidup dengan bermegah-megahan. Sehingga membuat ibadah orang-orang tersebut kepada Allah terlalaikan. Hal tersebut diriwayatkan oleh Ibnu Abi Hatim yang bersumber dari Ibnu Buraidah.

Ayat dan Terjemahannya

أَلْهَاكُمُ التَّكَاثُرُ

  1. Bermegah-megahan telah melalaikan kamu,

الْمَقَابِرَ تُمُ زُرْحَتَّىٰ

  1. hingga kau masuk ke dalam kubur.

تَعْلَمُونَ سَوْفَ كَلَّا

  1. Janganlah begitu, kelak kau akan mengetahui (akibat perbuatanmu itu),

تَعْلَمُونَ سَوْفَ كَلَّا ثُمَّ

  1. dan janganlah begitu, kelak kau akan mengetahui.

الْيَقِينِ عِلْمَ تَعْلَمُونَ لَوْ كَلَّا

  1. Janganlah begitu, kalau kau mengetahui dengan pengetahuan yang yakin,

الْجَحِيمَ لَتَرَوُنَّ

  1. pasti kau benar-benar akan melihat neraka Jahiim,

الْيَقِينِ عَيْنَ لَتَرَوُنَّهَا ثُمَّ

  1. dan bekerjsama kau benar-benar akan melihatnya dengan ‘ainul yaqin.

النَّعِيمِ عَنِ يَوْمَئِذٍ لَتُسْأَلُنَّ ثُمَّ

  1. kemudian kau pasti akan ditanyai pada hari itu wacana kenikmatan (yang kau megah-megahkan di dunia itu).

Kandungan dalam Surah At-Takatsur

Kandungan dari surat di atas merupakan sebuah wacana sikap insan yang sangat senang bermegah-megahan dalam kehidupan duniawi. Hal tersebut yang kemudian seseorang tersebut akan lalai dari tujuan hidupnya, yakni taat kepada Allah SWT. Kemudian seseorang tersebut akan sadar dengan kesalahannya jika akhir hayat sudah berada di depan mata.

Allah SWT sangat murka dengan orang-orang yang memilii sikap bermegah-megahan dan juga dengan orang yang suka membangga-banggakan status sosialnya. Bahkan Allah sudah menjelaskan terkait dengan hal tersebut. Kelak, Allah aka menyediakan tempat bagi mereka, yakni di neraka jahim. Kemudian mereka akan kekal di dalamnya.

Kemudian pada akhir surah disebutkan bahwa akan ada hari selesai. Saat zaman tersebut, semua manusia akan dimintai pertanggung jawaban tanggapan wacana kenikmatan yang ketika masih hidup dimegah-megahkan.

Setelah memahami kandungan dari isi suah tersebut, sudah seharusnya sebagai insan memiliki cita-cita supaya bisa terhindar dari perbuatan tercela. Sebagai insan, pastikan kita bisa berharap agar mendapat lindungan proteksi dari Allah SWT.

Kemudian kesimpulannya dari Surah At-Takatsur tersebut diantaranya ialah :

  1. Dalam surah tersebut diungkap wacana sikap orang yang sangat senang dengan membanggakan kemewahan dunia dan bermegah-megahan, sehinga seseorang tersebut melalaikan kehidupan akhirat.
  2. Selain itu, orang yang suka berperilaku bermegah-megahan menganggap bahwa ia akan mendapatkan semua kenikmatan yang abadi. Padahal, kehidupan di dunia hanya bersifat sementara. Kelak, semua orang akan dimintai pertanggung jawaban wacana harta yang dimiliki dan mereka yang membangga-banggakan di dunia.
  3. Pada surah tersebut menginformasikan bahwa wacana bahaya dari sifat tersebut adalah siksa di dalam neraka. Neraka jahim tersebut merupakan kawasan bagi orang yang suka bermegah-megahan dan membanggakan harta. Ditambah dengan melalaikan tujuan kehidupan hakiki yang kelak bakal berada di negara jahim.

Setelah belajar tentang kandungan yang terdapat dalam surah tersebut, kita sebagai insan harus bisa mengambil pesan yang ada di dalamnya. Supaya bisa terhindar dari perbuatan tercela yang sudah ada di dalam surah tersebut. Kemudian dalam penerapannya, kita harus menghindari perilaku tercela. Diantaranya adalah dengan cara-cara dibawah ini :

  1. Tidak membangga-banggakan harta yang dimiliki. Setiap manusia dianjurkan untuk bersikap rendah diri dan rendah hati.
  2. Memilih teladan hidup sederhana tapi bermartabat. Dalam berkehidupan sehari-hari, sudah sebaiknya untuk hidup sederhana.
  3. Tidak menjadikan harta kekayaaan sebagai tujuan hidup. Alangkah baiknya, jika mencari kekayaan di dunia diimbangi dengan mencari saku untu kehidupan di akhirat.
  4. Harta kekayaan yang dimiliki tidak menjadikan  lalai dalam mengingat Allah Swt. Ketika mencari kekayaan, lebih baik sambil mengingat Allah, dan menjadikan pekerjaan tersebut sebagai ibadah tambahan.
  5. Bersikap selektif dalam mencari harta dengan  tidak menghalalkan segala cara. Setiap manusia sudah pasti dianjurkan untuk bekerja secara halal.
  6. Mencari harta yang halal dan thayyib ialah bersifat wajib. Jika sudah berkeluarga, selalu berhati-hati dalam bekerja. Sebab, hasil dari pekerjaan yang akan menentukan isi perut keluarga.
  7. Menganggap bahwa harta kekayaan yang dimiliki ialah amanah yang kelak akan dimintai pertanggung tanggapan di hadapan Allah Swt.

Kemudian kesimpulan dari kandungan surah tersebut, Fataya menyebut bahwa keinginan manusia untuk bermegah-megahan dalam soal duniawi, sering melalaikan manusia dari tujuan hidupnya. Lalu manusia akan sadar dengan kesalahannya tersebut setelah ajal menjemputnya. Manusia akan ditanya tentang nikmat yang dibangga-banggakan di akhirat nanti.

Categories: Islam